Perkembangan internet di Indonesia tengah memasuki babak baru. Pada Oktober 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi mengumumkan bahwa MyRepublic dan Surge menjadi pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz—langkah yang diharapkan dapat menghadirkan layanan internet “murah” dengan kecepatan hingga 100 Mbps untuk masyarakat.
Hasil Lelang & Wilayah Cakupan
- Surge, melalui anak usahanya (PT Telemedia Komunikasi Pratama), memenangkan blok frekuensi untuk wilayah Regional I senilai sekitar Rp 403,76 miliar. Wilayah ini meliputi Jawa, Papua dan Maluku.
- MyRepublic (PT Eka Mas Republik) memenangkan dua wilayah lain: Regional II (Sumatra, Bali, Nusa Tenggara) dengan penawaran sekitar Rp 300,88 miliar, dan Regional III (Kalimantan & Sulawesi) dengan penawaran sekitar Rp 100,88 miliar.
Apa Artinya Bagi Konsumen
Dengan frekuensi 1,4 GHz tersebut, kedua perusahaan tersebut diwajibkan oleh regulasi untuk menyediakan layanan broadband nirkabel (fixed wireless access/BWA) dengan kecepatan hingga 100 Mbps, dan dengan tarif yang lebih terjangkau dibanding layanan yang ada saat ini. detikinet+1
Misalnya, dalam laporan menyebutkan bahwa target harga layanan internet 100 Mbps ini bisa mendekati angka Rp 100.000 per bulan—meskipun harga pasti dan wilayah layanan masih dalam tahap pengembangan. Bisnis Teknologi
Tantangan & Catatan Penting
- Meskipun hak frekuensi telah diperoleh, layanan belum otomatis tersedia secara merata di seluruh wilayah. Infrastruktur, kondisi lokasi, dan kesiapan jaringan menjadi faktor penting.
- Syarat yang ditetapkan untuk pemenang lelang tidak hanya soal menguasai frekuensi—mereka juga harus mematuhi kewajiban seperti menyediakan backhaul fiber optik, laporan penggunaan, dan mitigasi gangguan terhadap spektrum lain. detikinet
- Konsumen perlu memperhatikan detail paket nanti: kecepatan yang diiklankan “hingga 100 Mbps” belum tentu menjadi standar yang sama di semua lokasi atau kondisi waktu puncak.
Mengapa Ini Penting?
Langkah ini memiliki beberapa dampak yang berpotensi mengubah lanskap internet rumah di Indonesia:
- Pemerataan konektivitas: Teknologi BWA berbasis frekuensi 1,4 GHz memungkinkan penetrasi ke area yang sebelumnya sulit dijangkau fiber optik. Teknologi.id
- Persaingan harga: Dengan masuknya pemain baru dan regulasi tarif yang lebih terjangkau, konsumen dapat memilih paket internet yang lebih bersaing dan murah.
- Dorongan akselerasi digital nasional: Internet cepat dan murah menjadi fondasi untuk sektor pendidikan, bisnis mikro, dan transformasi digital di wilayah-tertinggal.