šŸ–„ļø Microsoft Alihkan Dukungan Teknologi dari China untuk Proyek Militer Amerika

Microsoft mengambil langkah strategis besar dengan mengalihkan peran teknis dari para insinyur di Tiongkok yang sebelumnya terlibat dalam proyek-proyek cloud untuk sektor pertahanan Amerika Serikat. Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan nasional dan tekanan politik dari Washington.

Langkah Microsoft ini bukan tanpa sebab. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah anggota parlemen AS mendesak Departemen Pertahanan untuk meninjau ulang semua bentuk kolaborasi teknis yang melibatkan tenaga kerja dari negara-negara pesaing, termasuk China. Sorotan tertuju pada keterlibatan engineer luar negeri dalam proyek-proyek yang dinilai sensitif, khususnya layanan cloud untuk militer.

Sebagai respons, Microsoft menyatakan bahwa pihaknya akan segera menghentikan kontribusi teknis dari engineer yang berbasis di China pada kontrak pertahanan, termasuk dukungan untuk infrastruktur cloud Azure yang digunakan oleh lembaga-lembaga pertahanan AS.

Meski belum ada indikasi pelanggaran dari pihak engineer yang terlibat, kebijakan ini dianggap sebagai bentuk pencegahan untuk memastikan bahwa semua aspek teknis dijalankan oleh pihak yang sepenuhnya berada dalam yurisdiksi dan pengawasan Amerika.

Langkah ini juga mencerminkan bagaimana perusahaan teknologi global seperti Microsoft kini harus bermanuver di tengah tekanan geopolitik yang semakin kompleks. Dengan menjaga kepercayaan pemerintah dan publik, Microsoft berharap tetap menjadi mitra utama dalam pengembangan sistem cloud dan AI untuk pertahanan AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *