Perubahan besar tengah terjadi dalam cara orang—khususnya generasi muda—mencari informasi. Jika sebelumnya Google adalah satu-satunya tempat bertanya tentang apapun, kini muncul “mesin pencari” baru yang justru tidak berbentuk mesin pencari sama sekali. Nama-nama seperti TikTok, Instagram, dan YouTube kini mendominasi sebagai tempat pertama yang dituju saat Gen Z ingin mencari tahu sesuatu.
🎥 Era Informasi yang Serba Visual
Bukan rahasia lagi bahwa Gen Z tumbuh dengan layar di tangan dan video sebagai bahasa utama mereka. Ketika ingin tahu “cara bikin resume yang menarik” atau “review gadget terbaru,” mereka tidak langsung membuka Google—mereka buka TikTok. Di sana, dalam 15–60 detik, mereka bisa menemukan video ringkas dengan penjelasan yang mudah dicerna.
YouTube pun tetap jadi favorit, terutama untuk tutorial yang membutuhkan durasi lebih panjang dan penjelasan mendalam, seperti “cara edit video pakai CapCut” atau “review laptop untuk desain grafis.”
📱 Kenapa Mereka Beralih?
Ada beberapa alasan kenapa Google mulai tergeser di kalangan Gen Z:
- Cepat dan Praktis
Informasi lewat video lebih mudah ditangkap daripada membaca paragraf panjang di blog. - Real dan Autentik
Konten kreator di TikTok atau YouTube sering memberi pendapat jujur, lengkap dengan ekspresi, reaksi, dan contoh nyata. - Visual Lebih Meyakinkan
Melihat langsung proses atau hasil, seperti sebelum dan sesudah pakai produk, membuat Gen Z merasa lebih yakin dibanding hanya baca teks. - Interaktif dan Komunitas
Di TikTok dan YouTube, penonton bisa langsung cek komentar, tanya ke kreator, atau ikut diskusi di reply thread.
đź§ Apakah Google Sudah Ketinggalan Zaman?
Tidak juga. Google masih sangat relevan—terutama untuk riset mendalam, membaca artikel resmi, atau menemukan sumber akademis. Tapi untuk urusan sehari-hari yang ringan dan cepat, seperti “ide outfit ke konser” atau “lifehack Android,” banyak dari Gen Z yang merasa TikTok jauh lebih sesuai gaya mereka.
đź’ˇ Apa Artinya untuk Masa Depan Pencarian?
Perubahan ini bukan sekadar tren singkat, melainkan cerminan cara berpikir dan belajar yang baru. Para kreator konten kini tak hanya bersaing dalam kecepatan memberi jawaban, tapi juga kreativitas menyampaikan informasi secara visual. Merek dan bisnis pun mulai sadar: kalau ingin ditemukan oleh Gen Z, mereka tak bisa hanya mengandalkan SEO Google—mereka harus hadir di FYP TikTok dan hasil pencarian YouTube.
📌 Kesimpulan
Informasi tetap dicari, tapi cara mencarinya telah berubah. Di tangan Gen Z, TikTok dan YouTube bukan hanya hiburan, tapi juga sumber belajar, inspirasi, dan panduan hidup sehari-hari.